Scroll untuk baca artikel
Berita Internasional

Ledakan di Pakistan Barat Laut Picu Seruan Investigasi

7
×

Ledakan di Pakistan Barat Laut Picu Seruan Investigasi

Sebarkan artikel ini
Seorang pria Pakistan menangis sambil menggendong anak kecil yang menjadi korban ledakan di Khyber Pakhtunkhwa, sementara tentara berdiri di antara reruntuhan bangunan yang hancur.

MikroTV.ID, Islamabad – Sedikitnya 24 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam ledakan di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut.

Polisi menyebut ledakan berasal dari gudang bahan peledak milik Taliban Pakistan, namun oposisi menuding militer melakukan serangan udara yang menargetkan warga sipil.

Melansir dari Al Jazeera, sedikitnya 24 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam sebuah ledakan besar di wilayah terpencil provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, Senin dini hari (22/9/2025).

Ledakan tersebut memicu desakan investigasi mendalam, setelah laporan berbeda bermunculan mengenai penyebab peristiwa yang menewaskan 14 pejuang Taliban Pakistan (TTP) dan 10 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Seorang pejabat kepolisian lokal mengatakan bahan peledak yang disimpan di kompleks milik TTP di Lembah Tirah diduga menjadi penyebab ledakan.

Namun, tokoh oposisi dan warga setempat justru menuding militer Pakistan melakukan serangan udara pada malam hari sebagai bagian dari operasi antiteror.

Oposisi Tuding Militer Pakistan

Menurut laporan Al Jazeera, Iqbal Afridi, anggota oposisi Majelis Nasional, menyebut “pesawat tempur pasukan Pakistan melakukan serangan udara yang menyebabkan ledakan tersebut.”

Hal senada diungkapkan Sohail Khan Afridi, anggota parlemen provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang menegaskan bahwa kejadian ini adalah bentuk serangan terhadap warga sipil tak bersenjata.

Ketua majelis provinsi, Babar Saleem Swati, juga menulis di akun X bahwa rumah-rumah hancur akibat pemboman jet tempur.

Ia memperingatkan bahwa insiden semacam ini bisa berdampak buruk bagi masa depan Pakistan.

Hak Asasi Manusia Desak Investigasi

Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan turut mengecam keras peristiwa ini. Dalam pernyataannya, lembaga itu menegaskan: “Kami menuntut agar pihak berwenang melakukan penyelidikan segera dan imparsial, serta meminta pertanggungjawaban pihak yang bertanggung jawab. Negara terikat konstitusi untuk melindungi hak hidup warga sipil, yang berulang kali gagal mereka penuhi.”

Sejauh ini, pemerintah Pakistan maupun militer belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

Konteks TTP dan Operasi Militer

Taliban Pakistan (TTP), yang berbeda dengan Taliban Afghanistan, telah melancarkan pemberontakan bersenjata sejak 2007.

Pasukan keamanan Pakistan kini gencar melakukan operasi di wilayah Khyber, Bajaur, dan provinsi barat laut lainnya untuk menumpas kelompok terlarang tersebut.

Namun, jatuhnya korban warga sipil pada insiden ini dikhawatirkan semakin memperlebar ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah dan militer, sekaligus memperburuk situasi keamanan di perbatasan Afghanistan.

Banner Ucapan HUT Ke-80 RI Kejari Agara
Ucapan HUT Ke-80 Kepala Sekolah SMAN 1 Agara