Scroll untuk baca artikel
Breaking News

Dampak Lingkungan PETI di Bukit Rengas Meningkat, Solusi Berkelanjutan Diperlukan

106
×

Dampak Lingkungan PETI di Bukit Rengas Meningkat, Solusi Berkelanjutan Diperlukan

Sebarkan artikel ini
Aktivitas PETI di Bukit Rengas merusak hutan lindung dan mencemari air
Aktivitas PETI di Bukit Rengas merusak hutan lindung dan mencemari air. Solusi berkelanjutan diperlukan untuk perlindungan lingkungan

Kerusakan Lingkungan Akibat PETI di Bukit Rengas Makin Parah, Solusi Berkelanjutan Diperlukan

Mikrotv.ID, Sintang,Kalbar – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Bukit Rengas, Moran, yang berada dalam kawasan Hutan Lindung, terus berlangsung dan berpotensi mempercepat degradasi lingkungan.

Meski dampaknya semakin nyata, langkah penanganan yang efektif masih dinantikan.

Penambangan tanpa izin tidak hanya merusak ekosistem hutan, tetapi juga mengancam kualitas air dan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Tanah yang terbuka akibat aktivitas tambang rentan mengalami erosi, sementara limbah dari proses penambangan dapat mencemari sungai dan sumber air masyarakat sekitar.

Salah seorang pekerja tambang mengungkapkan bahwa aktivitas PETI di daerah ini telah terkoordinasi dengan baik. Karena aktivitas penambangan tradisional ini sudah cukup lama.

Karena aktivitas penambangan secara manual dengan membuat lobang ke dalam bukit sudah dilakukan para penambang di sana bertahun-tahun.

Ini menunjukkan bahwa operasi penambangan di wilayah tersebut bukan hanya sporadis, tetapi memiliki sistem pengelolaan tersendiri.

Dampak lingkungan akibat PETI di kawasan hutan lindung ini semakin mengkhawatirkan.

Masyarakat sekitar berharap ada solusi jangka panjang yang tidak hanya mengutamakan aspek hukum, tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan ekonomi warga yang bergantung pada sektor tambang.

Diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif, seperti sosialisasi mengenai dampak lingkungan, pemberdayaan ekonomi alternatif, serta pengawasan ketat terhadap kawasan lindung.

Selain itu, transparansi dalam upaya rehabilitasi lingkungan dan solusi yang melibatkan berbagai pihak menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan ini secara berkelanjutan.***