Mikrotv.ID,Kutacane – Pj Bupati Aceh Tenggara Syakir menghadiri rapat teknis pengendalian inflasi Se Provinsi Aceh yang digelar di Pendopo Bupati Aceh Tengah, Selasa 04 Juni 2024.
Pj Bupati Aceh Tenggara melalui Kadis Kominfo Zulfan Harijadi mengatakan, setelah dilaksanakannya rapat inflasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara melakukan penjajakan awal dalam rangka kerjasama antar daerah dengan mengikutsertakan beberapa pimpinan OPD, dengan Pemkab Bener Meriah dan Pemkab Aceh Tengah.
” Rapat Pengendalian Inflasi Daerah dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, SE, M.Si,” sebutnya
Zulfan mengatakan dalam rapat inflasi tersebut dijelaskan Pj Gubernur Aceh Bustami, perlu dibentuk tim kecil dalam pengendalian inflasi dan kepala daerah serta fokus dalam pengendalian inflasi terhadap 9 bahan pokok seperti cabai merah, daging, bawang merah dan ayam dan lain lain.
Pada saat ini di Kabupaten Pidie lagi panen bawang merah dan sangat diperlukan andil pemerintah dengan subsidi silang dan Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagai pengendali dalam pembenahan tata niaga.
“Maka untuk itu perlu subsidi silang antar kabupaten dan kerjasama antar daerah (KAD), jangan sampe nanti ada daerah penghasil tapi barang tidak ada, komoditas yang kurang agar didatangkan,” ujarnya.
Bustami Hamzah juga menegaskan perlu ada kolaborasi dan keseriusan Dinas Pertanian seperti penyaluran pupuk subsidi agar melakukan komunikasi yang intens dengan distributor dan kios.
Menanggapi pertemuan tersebut, Pj. Bupati Aceh Tenggara Drs. Syakir M.Si mengatakan dengan adanya penjajakan kerjasama ini diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dapat bekerjasama antar daerah dalam pemenuhan kebutuhan sejumlah bahan pokok penting, khususnya saling melengkapi di antara kabupaten yang bekerjasama.
” Aceh Tenggara optimis dapat menjadi pemasok beberapa komoditi seperti ikan air tawar , ikan mas dan ikan nila serta beberapa komoditi lainnya. Kita optimis agar kerjasama antar daerah saling menguntungkan dan dapat terkendalinya inflasi di Aceh Tenggara,” ujar Zulfan.
Zulfan juga menjelaskan sepanjang tahun 2024 nilai Inflasi terendah terjadi pada Januari yakni 2,15 persen. Inflasi di Kabupaten Aceh Tenggara berdasarkan Sisterclass Meulaboh Yer on Year Kondisi Maret Tahun 2024 berada pada angka 4,39 meningkat dibandingkan Februari sebesar 1,54 persen. Hal itu disebabkan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
” Komoditas penyumbang inflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, gula pasir curah, daging sapi murni, ikan kembung basah,” ujarnya.
Zulfan menjelaskan adapun upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan oleh Pemkab Aceh Tenggara, telah dilaksanakan 8 dari 9 langkah konkret pengendalian inflasi untuk menjamin keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif, berupa:
1. Pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, melalui pemantauan harga di pasar tradisional Pajak Pagi setiap hari, pemantauan harga pada pedagang eceran setiap hari, dan pelaporan harga barang pokok setiap hari.
2. Melaksanakan rapat-rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
3. Menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, melalui pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja, Kejaksaan dan Kepolisian.
4. Melaksanakan pencanangan gerakan menanam, melalui menanam benih cabai pada 7 kelompok tani dengan luas lahan 13 hektar dalam masa tanam 1 bulan dengan target panen 52 ton, serta menanam bawang merah pada 3 kelompok tani dengan luas 4 hektar dalam masa tanam 1 bulan dengan target panen 40 Ton.
5. Melaksanakan operasi pasar murah di 16 kecamatan pada saat menjelang dan pasca hari besar keagamaan.
6. Melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang.
7. Menjamin kelancaran distribusi barang kebutuhan.
8. Koordinasi dan penjajakan kerja sama dengan daerah lain penghasil komoditi.