Mikrotv.ID, Sintang, Kalbar – Bukit Kelam, yang terletak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, adalah salah satu destinasi pendakian yang menantang dengan ketinggian 1002 mdpl.
Pada tanggal 9-10 Agustus 2024, sekelompok pendaki yang terdiri dari Ibnu Afdolis, Ibnu Asyifa, Ary, Ferda, Tarida, Dini, Yudha, dan porter bernama Nelis, memulai petualangan mereka di Bukit Kelam melalui jalur via ferrata.
Pendakian ini menawarkan pengalaman mendebarkan dengan pemandangan alam yang memukau dan tantangan yang memacu adrenalin.
Persiapan dan Mulai Pendakian
Pendakian dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan para pendaki mengurus administrasi di kantor pendakian via ferrata yang dikelola oleh BKSDA Provinsi Kalimantan Barat.
Setelah menyelesaikan administrasi dan pengecekan barang bawaan, para pendaki mulai menapaki anak tangga beton.
Jalur ini menyuguhkan pemandangan alam yang indah, lengkap dengan edukasi jenis-jenis tanaman dan lukisan sejarah legenda Bukit Kelam, serta air terjun yang menambah kesegaran perjalanan.
Tantangan di Jalur Via Ferrata
Pendakian melalui jalur via ferrata ini menuntut penggunaan alat keselamatan seperti safety belt, helm, dan tali pengaman karabiner.
Setelah memastikan semua alat terpasang dengan aman, pendakian dilanjutkan dengan melewati anak tangga beton menuju pos selfie di gua kelelawar.
Di sini, para pendaki beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan dari ketinggian.
Perjalanan dilanjutkan menuju tantangan pertama, yaitu tangga ferrata dengan tinggi sekitar 20 meter yang terbuat dari tali besi kokoh.
Setelah melalui segmen ini, para pendaki berjalan kaki menuju pos pendaki pertama untuk beristirahat dan menikmati bekal yang telah disiapkan.
Menaklukkan Segmen Tangga Ferrata
Pendakian semakin menantang saat memasuki segmen tangga ferrata kedua yang cukup tinggi.
Di sini, para pendaki disuguhi pemandangan kota Sintang dan ibukota kecamatan Kelam Permai dari ketinggian.
Jalur ini juga dipenuhi dengan tanaman endemik Bukit Kelam, seperti kantong semar (_Nepenthes clipeata_).
Tantangan berlanjut dengan pendakian di segmen ketiga tangga ferrata yang paling memacu adrenalin.
Tangga ini dilengkapi dengan tali baja yang dapat digunakan sebagai pegangan.
Dengan teknik mendaki yang mengaitkan pengaman karabiner ke anak tangga dan tali baja, pendaki dapat memanjat tebing dengan aman dan mencapai puncak.
Puncak Bukit Kelam: Menikmati Keindahan Alam
Setelah menaklukkan segmen terakhir, pendaki dapat mengisi kembali persediaan air di jalur evakuasi yang terletak dekat dengan tangga ferrata terakhir.
Pendakian dilanjutkan menuju puncak melalui hutan dan jalur semak tanaman pakis.
Setelah 8 jam 30 menit perjalanan, para pendaki akhirnya tiba di puncak Bukit Kelam, di mana mereka disambut oleh dua shelter yang nyaman untuk beristirahat.
Hari Kedua: Pemandangan Matahari Terbit dan Sebelum Perayaan HUT RI
Pagi hari di puncak Bukit Kelam dimulai dengan udara sejuk dan pemandangan matahari terbit yang memanjakan mata.
Para pendaki sebelum hari perayaan Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 dengan mengibarkan bendera merah putih di puncak bukit.
Dengan harga pendakian sebesar Rp250.000 per orang, yang sudah termasuk tiket masuk selama 2 hari dan perlengkapan pengaman, pengalaman ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi para pendaki.
Setelah menikmati pemandangan dan suasana di puncak, para pendaki mulai turun pada pukul 09.00 WIB dan tiba di kaki bukit pada pukul 15.00 WIB.***