Scroll untuk baca artikel
Berita Internasional

Paus Baru Terpilih, Robert Prevost Jadi Paus Leo XIV Usai Dua Hari Konklaf di Kapel Sistina

70
×

Paus Baru Terpilih, Robert Prevost Jadi Paus Leo XIV Usai Dua Hari Konklaf di Kapel Sistina

Sebarkan artikel ini
Robert Prevost terpilih sebagai Paus Leo XIV dalam konklaf di Kapel Sistina, menandai era baru Gereja Katolik
Robert Prevost terpilih sebagai Paus Leo XIV dalam konklaf di Kapel Sistina, menandai era baru Gereja Katolik pasca wafatnya Paus Fransiskus, Foto sumber Vatican News

Paus Baru Terpilih: Robert Prevost Jadi Paus Leo XIV Usai Dua Hari Konklaf di Kapel Sistina

MikroTV.ID, VATICAN CITY – Umat Katolik di seluruh dunia menyambut penuh sukacita terpilihnya Robert Francis Prevost, Kardinal asal Amerika Serikat, sebagai Paus ke-267 yang kini dikenal dengan nama Paus Leo XIV.

Ia menggantikan posisi Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu. Proses pemilihan ini berlangsung dalam Konklaf dua hari di Kapel Sistina, yang berakhir dengan kepulan asap putih sebagai tanda telah terpilihnya pemimpin tertinggi baru bagi Gereja Katolik.

Dalam Konklaf yang digelar pada 7–8 Mei 2025, sebanyak 133 Kardinal dari 70 negara berkumpul untuk memilih Paus baru. Pada pagi hari kedua, asap hitam sempat mengepul dari cerobong Kapel Sistina, menandakan belum tercapainya kesepakatan.

Namun, suasana berubah pada pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 23.00 WIB, saat asap putih muncul—sebuah simbol yang menyampaikan pesan kepada dunia: “Habemus Papam!”

Teriakan “Habemus Papam” atau “Kita memiliki Paus” pun dilantangkan oleh Kardinal Protodikon dari balkon Basilika Santo Petrus, disambut sorakan umat yang memenuhi Lapangan Santo Petrus.

Bendera dari berbagai negara terlihat berkibar, menambah semarak perayaan umat Katolik atas terpilihnya Robert Prevost.

Sebagai bagian dari tradisi kepausan, Robert Prevost memilih nama Leo XIV untuk menandai masa pengabdiannya.

Pemilihan nama ini mengandung makna historis, merujuk pada Paus Leo I, tokoh penting abad ke-5 yang dikenal karena keberaniannya mencegah serangan Attila the Hun ke Roma.

Nama ini juga menjadi penghormatan kepada Paus Leo XIII, pemimpin gereja dari tahun 1878–1903 yang dikenal lewat ensiklik Rerum Novarum, dokumen penting dalam ajaran sosial Katolik.

Penobatan Paus Leo XIV menandai momen penting dalam sejarah Vatikan dan Gereja Katolik global.