Mikrotv,id,Kutacane – Aktivis Aceh Tenggara Fikri meminta Tipikor Polres Aceh Tenggara segera melidik SMA Negeri 1 Lawe Sigala Gala diduga ada pemotongan dana biaya Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2023.
Fikri mengatakan, ada kekeliruan terhadap pernyataan kepala sekolah SMA Negeri 1 Lawe Sigala Gala yang mengatakan dana BOS Tahun 2023 dikucurkan per siswa Rp.1.400.000 ribu dengan jumlah murid 736 siswa dengan jumlah anggaran keseluruhan sebesar Rp. 1.030.400.000 Miliyar pada Tahun 2023.
Kemudian, pernyataan oleh Kacabdin Aceh Tenggara Jupri RM menejelaskan bahwa untuk besaran dana BOS diberikan kepada sekolah SMA setiap siswa sebesar Rp.1.590.000 jika kami kalikan dengan jumlah siswa di SMA Negeri 1 Lawe Sigala Gala 736 siswa maka sebesar Rp. 1.170.240.000 Miliyar.
“Maka kami patut menduga ada pemotongan dana bos oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Lawe Sigala Gala, per siswa Rp. 190 ribu jika dikalikan 736 siswa maka Rp.139.840.000 juta,” kata Fikri kepada Mikrotv, Kamis (17/10).
Fikri mengatakan, terkait penggunaan dan realisasi anggaran dana bantuan operasional sekolah (BOS) tahun 2023 pada sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara diduga syarat korupsi, dilakukan oleh oknum kepala sekolah.
Dirinya meminta aparat penegak hukum (APH) khusus nya Tipikor Polres Aceh Tenggara untuk segera melaksanakan lidik dana bos SMA Negeri 1 Lawe Sigala Gala yang diduga melakukan pemotongan dana bos .
“Pengunaan dan realisasi anggaran dana BOS pada sekolah SMA Negeri I Lawe Sigala-gala pada tahun 2022-2023 itu diduga ada dugaan korupsi dilakukan oknum kepala sekolah,tapi sejauh ini kami nilai Tipikor Polres Agara seolah-olah apatis terhadap dana BOS pada SMA Negeri I Lawe Sigala-gala.
Fikri menjelaskan, apabila dilihat dari jumlah murid pada sekolah SMA Negeri I Lawe Sigala-gala tersebut, maka, dana BOS pertahunnya berjumlah milyaran rupiah.
Selain itu kata Fikri sudah jelas , bahwa bantuan operasional sekolah (BOS) itu merupakan program pemerintah pusat untuk membantu pendanaan biaya operasional sekolah yang bisa digunakan untuk administrasi kegiatan sekolah , penyediaan alat alat pembelajaran.
Kemudian, pembayaran honor , pengembangan perpustakaan, pembelian sarana dan prasarana sekolah dan lain lain.
” Kami minta perhatian serius dari APH untuk melakukan lidik dana BOS di sekolah SMA Negeri 1 Lawe Sigala Gala mulai tahun 2022-2023,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I, Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara diduga anggaran dana bos Tahun 2023 dipertanyakan dan tidak transparan.
Pasalnya angggaran dan biaya Operasional Sekolah (BOS) di SMA tersebut senilai Miliyaran rupiah per Tahun.
Terkait hal tersebut, Kepala Sekolah SMA 1 Lawe Sigala-Gala, Yuslan Effendi mengatakan dana bos itu sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Dan di hitung dari siswa yang terdaftar di dapodik sejumlah 736 siswa.
” Siswa siswi kita ada 736, untuk per siswa dana bos Rp.1.400.000, jadi pertahun Rp. 1.030.400.000 Miliyar per tahun,” kata yuslan kepada awak media, Kamis (17/10).